Getting My Kumpulan Cerpen Fiksi To Work
Getting My Kumpulan Cerpen Fiksi To Work
Blog Article
Yang membikin lelaki itu penasaran adalah kisah dalam cerpen saya itu persis dengan apa yang terjadi kepada pamannya, seorang kolektor barang antik yang telah bertahun-tahun menetap di Caraquy, Filipina, dan menikah dengan perempuan setempat.
Alkisah, hiduplah seorang anak yatim bernama Malin Kundang. Ia hidup bersama ibunya dalam keadaan serba susah. Hingga pada suatu hari, ia memutuskan untuk merantau. Di perantauaannya, ia bekerja keras hingga kaya raya dan menikah dengan seorang gadis dari desa tempatnya kini tinggal.
Novel ini ditulis dengan goal pembaca adalah remaja, sehingga masalah yang disajikan sesuai dengan permasalahan remaja.
Ketika penduduk desa melihat bahwa tidak ada serigala, mereka bergumam tentang bagaimana bocah itu membuang waktu mereka.
Akhirnya, mereka bertemu Pak Garam dan meminta tolong kepadanya. "Saya tak punya pengetahuan untuk menyalatkan orang mati," jawab Pak Garam singkat. "Kami tak peduli Pak Garam pandai atau tidak, tetapi tolong keluarga kami yang meninggal itu dimandikan dan disembahyangkan," tutur salah seorang utusan tersebut. Setelah berpikir panjang dan tak ragu lagi, Pak Garam akhirnya menyutujui.
Pada saat itu juga, muncul sebuah bukit hijau di hadapan Cerpen Fiksi An Li. Saudagar itu agak takut, namun ia lalu mengikuti petunjuk pertapa tua tadi. Setelah An Li mendaki, ia menemukan setangkai mawar biru yang tumbuh di tanah.
Tan Mien lalu mengumpulkan penduduk dan menceritakan rencananya. "Itu tidak mungkin. Kami tidak mau berurusan dengan raksasa itu lagi Raksasa itu berbahaya!" kata para penduduk.
Malam harinya, Pak Peter coba mencari tahu. Rupanya anak anjing itu adalah milik seorang wanita tua yang baru saja meninggal.
Tim melakukan serangkaian peregangan dan Gerakan untuk membuat tubuhnya lebih lentur dan Benny menirunya.
Kau membuka mata dengan enggan. Mencoba tersenyum tipis. “Certain,” katamu. Bagaimanapun dia lebih berhak duduk di atas kursi di sampingmu ketimbang ransel hitammu yang sesak oleh buku.
Suatu pagi, ketika Si Kancil sedang mencari makanan, ia melihat sekelompok harimau besar sedang tidur di bawah pohon besar. Si Kancil ingin melewati mereka tanpa ketahuan. Dengan cerdik, ia meraih seikat daun besar dan meletakkannya di antara ekornya.
Mereka terus mencari hingga sampai ke lantai dua kafe, di mana akhirnya mereka menemukan wanita yang mereka ikuti. Namun, keduanya tidak berani untuk berbicara dengannya dan hanya bisa mendengarkan dari kejauhan.
Tuliskan latar waktu dan tempat di setiap alur yang kamu buat jika memang memerlukan lebih dari 1 latar.
Suara mereka menggema di tengah tebasan air hujan yang jatuh dari langit. Tampaknya juga matahari belum bangun dari tidurnya yang pulas, mungkin matahari juga sedang menikmati hujan yang menghipnotis teriknya yang biasa muncul. Rahasia demi rahasia mereka ucapkan dengan rasa lepas dan bebas.